Kenapa meski ada cinta diantara kita?
Awalku mengenalmu, tak pernah sebelumnya akan merasakan rasa
ini. Dengan bergulirnya detik demi detik, hingga hari demi hari, bahkan lebih
dari itu aku baru menyadari bahwa kamu adalah sesuatu yang berbeda dengan yang
ada disekelilingmu. Sekat yang ada
diantara kita sebelum berkenalan kini mulai seakan hilang entah kemana seusai
ku mengenalmu. Diawali dari sebuah candaan, dari sebuah senyuman kecil, hingga
ucapan kata yang sekejap tapi cukup berarti bagiku.
Hingga aku baru menyadari bahwa kamulah yang menunggu. Dan
entah betapa bodohnya aku atau entahlah kenapa aku tak pernah menyadari bahwa
kamulah yang pertama memulai cinta ini.
Setelah mengetahui, aku merasa ada yang salah didalam diri ini. Rupanya aku
sendiri tak tahu akan apa yang salah dalam diri ini, waktu itu berjalan cukup
lama hingga pada detik pertama di waktu total mendekat kepada gelap gulitannya
lingkungan ini . Aku mungkin harus juga membalas cintamu ini. Aku takut menjadi
seorang yang terlalu bodoh jika tak membalas cintamu ini. Betapa bodohnya aku
jika tak membalas cinta dari seseorang yang juga sudah ada didalam benak ini
walau mungkin belum aku ketahui bahwa ini yang namanya cinta atau bukan.
Kini aku telah membalas cintamu, walau aku tak tahu bahwa
apa kamu akan menerima cinta balasan ini pula. Aku mencoba untuk tetap bersikap
biasa saat aku telah membalas cintamu kembali atau bila terlalu berlebih aku
takut sakit yang akan datang pun akan lebih sakit lagi. Hingga saat dimana aku
bertanya apakah balasan ini akan kamu terima? Kamu masih ragu akan jawabanmu
sendiri. Entah apa yang membuatmu ragu awalnya menurutku. Tapi aku sekejap
langsung mengerti bahwa kamu memang masih butuh waktu untuk menerima cinta ini
setelah kamu sendiri baru telah selasai dengan cinta yang lain. Itu memang
sulit, karena kamu harus melupakan yang lalu dan langsung mengingat apa yang
ada didepanmu sekarang. Tapi setidaknya kamu telah menerimaku, dan tentu tak
ada yang bisa aku katakan dengan uraian kata saking tak karuan senangnya hari
ini.
Hingga waktu itu pula, kamu yang pertama telah mengisi hati
ini. Bukan mengisi untuk kekosongan yang hampir tak pernah ada penghuni,
melainkan mengisi apa yang telah diisi tapi tak sepenuhnya diisi, sedangkan
kamu mengisi seluruhnya yang ada pada ruang hati ini. Saat aku telah bisa pula
mengisi hati, aku merasa semakin yakin kamu memang yang aku cari-cari selama
aku ini mencari apa yang memang terbaik bagiku.
Tapi sayangnya aku hanya bisa seakan sekejap untuk mengisi
ruang dihatimu, begitu juga kamu hanya seakan sekejap mengisi ruang hati yang
berliku ini. Aku terasa hampa saat kamu merasa kita sudah tak cocok lagi untuk
bisa merangkai sebuah cinta kasih yang dini ini. Ruang hati ini serasa mati
terhadap rasa yang sesungguhnya. Aku tak bisa langsung melupakanmu, hingga
seringkali aku mencoba untuk mengingat apa yang telah ada sebelumnya untuk
mencoba merasakan hangatnya kasih darimu, cinta darimu, dan apa yang kamu telah
beri kepadaku. Entah berapa lama aku harus seperti ini, gelisah yang tiada
berujung hingga sedih yang tak harus ditangisi ini seakan menggerogoti hati
yang lemah ini karenamu yang pergi.
Setelah aku berpikir bahwa tiada untungnya aku seakan
menangis karena kepergianmu yang terasa berat sekali untuk kurelakan. Berat
sekali, saat awal pertama itu. Tapi aku bergegas mengusap hati yang seakan
menagis ini dengan bersadar bahwa rasa memiliki ini tak harus ada karena yang
memiliki segalanya hanyalah Rabb kami sang ilahi rabbi dan tak sepantasnya aku
memiliki rasa memiliki karena bukan seharusnya punya pada usia sedia seperti
ini kita telah merasa memiliki. Harapan, angan, dan cita yang perlu kita miliki
untuk mengisi ruang dihati kita serta dipenjuru benak kita agar hal tersebut
dapat terwujud hingga membuat kita bersuka gembira dimasa sukses kelak.
Tapi dibenak ini pula, aku merasa ingin memilikimu lagi
karena aku yakin masih ada cinta yang membekas bahkan masih tersisa didalam
dirimu lagi. Tapi aku berpikir kembali bahwa, memilikimu kini lagi adalah
pilihan yang tak seutuhnya benar. Aku belum bisa mengerahkan kembali waktuku
untuk dirimu walau hanya sebentarpun, dulu aku hanya berpikir pada keadaan
hatiku saja dan tidak pada yang lain. Tapi kini aku berpikir pada hal yang lain
itu lebih baik dipaling diutamakan, kalau urusan hati dapat diatur
keberadaannya jika aku kembali merasakan sakit itu kembali pun aku merasa
memang yang membuat aku sakit itu adalah orang yang memang terbaik untukmu.
Aku tak menyesal pernah mencintaimu, bahkan kamu adalah
sebuah warna dari warna yang baru yang pernah mengisi hati yang berliku-liku
ini. Tapi aku bukan tak mencintaimu, aku hanya ingin waktuku sekarang bukan
untukmu dan perhatianku bukan untukmu melainkan untuk hidupku, keluargaku, dan
pikiranku. Aku yakin jika kita jodoh akan pasti dipertemukan kembali. Aku bukan
munafik, aku hanya ingin belajar dari kesalahan dan masa lalu. Munafik adalah
orang yang berbicara tidak akan melakukannya tetapi melakukannya kembali. Tapi
aku berusaha untuk menjadi terus prinsipku ini. Aku pula akan mencoba untuk
menjaga qadar baikku ini hingga terus berlanjut. Aku tak pernah berjanji untuk
tidak akan berusaha lagi untuk memilikimu kembali, tapi aku akan berusaha untuk
memilikimu kembali diruang waktu yang berbeda dimana kita telah tumbuh dan ada
pada saat yang tepat hingga dapat bersanding kembali. Semua itu aku ucapkan
karena aku yakin dan hingga sekarang masih yakin bahwa kamu adalah perempuan
kedua yang terbaik dihidupku walaupun aku tak tahu apakah ada yang terbaik lagi
selain dirimu bagiku. Tetapi kehadiranmu yang sekejap itu memberikan keyakinan
yang cukup akan yang terbaik pada dirimu bagiku.
Aku harap cinta akan kembali ada diantara kita dilain waktu,
Jikalaupun berlian itu telah ada ditangan orang lain, aku harap ia yang telah
memilikinya lebih baik dariku. Dan aku hanya dapat tersenyum walau tak dapat
dipungkiri sakitnya itu kembali ada. Aku tak menyesali cinta ada diantara kita,
tapi aku menyesali cinta ini datang disaat waktu yang belum tepat. Dan akhirnya
aku masih mencintaimu hinga detik ini pula. Tak ada yang dapat sepertimu sejauh
ini, walaupun ada kamu selalu akan kuingat dan selalu ada dicelah benak ini
hingga akan selalu kukenang.
Oke Restu ibu baca ini, he he
ReplyDeleteHehe terimakasih ibu, dan inilah bu gambaran kecil dunia cinta remaja masa kini itu hehe..
Delete