Pelajar Yang Berniaga
Assalammu’alaikum Wr.Wb
Halo guys! Kembali lagi bersama saya
Restu di blog tercinta saya ini. Setelah sekian lama saya break di dunia menulis. Lebih tepatnya sih bukan break tapi lebih banyak malasnya di
banding rajinnya dalam menulis hehe. Kali ini saya akan mencoba untuk menulis
kembali. Tentunya berbagi berbagai macam informasi maupun cerita pribadi saya. Penasaran
kan, apa sih yang bakal saya ceritain kali ini? So, mari kita simak cerita saya
berikut ini.
Berniaga. Apa sih berniaga itu?
Mungkin bagi sebagian orang yang awam, mereka kurang memahami apa itu arti
berniaga. Berniaga itu adalah sinonim dari berdagang guys. Ya, berdagang. Nah,
berbicara tentang berdagang saya teringat ketika dulu saya duduk dibangku
sekolah dasar. Saat itu adalah pengalaman pertama saya dalam berdagang.
Sumber : www.wikihow.com
Dulu, ketika saya kelas 3 SD. Saya
pernah berjualan stiker-stiker yang bergambar kartun maupun klub sepakbola.
Saya juga pernah berjualan permen pada saat itu. Saya biasanya menjual barang
dagangan saya tersebut kepada teman-teman sebaya saya. Jika teringat masa itu,
saat saya masih polos-polosnya. Dan tentunya lagi imut-imutnya hehe. Setiap
pagi, tas saya berisikan buku-buku pelajaran juga toples plastik yang berisikan
permen. Di bagian tas saya yang lainnya pun berisikan beberapa stiker yang akan
saya jual. Setiap pagi, sebelum masuk kelas dan saat istirahat adalah waktu
saya untuk berjualan. Menawarkan barang jualan saya itu kepada teman-teman
saya.
Sumber : http://sentracamilan.blogspot.co.id
Jujur, saat itu ketika ada teman
saya yang mau membeli permen atau stiker saya. Begitu bahagianya saya saat
mereka mau membeli barang dagangan saya
tersebut. Walaupun saat itu hanya 1 orang teman saya saja yang berminat membeli
barang dagangan saya. Namun, saya tetap menekuni usaha kecil saya ini. Hingga,
hari demi hari saya semakin bersemangat dalam berjualan. Karena, semakin
banyaknya teman saya yang mau membeli barang dagangan saya tersebut.
Bagi saya, berapapun uang yang saya
dapatkan saat itu bukan menjadi suatu prioritas saya dalam berjualan. Saya
berjualan karena saya senang dan suka dalam berjualan. Sehingga saat itu saya
tidak terlalu memusingkan berapa pendapatan yang akan saya dapatkan. Entah saat
itu saya untung ataupun rugi hehe. Saya tidak terlalu peduli, yang penting
dagangan saya laku aja wkwkwk. Maklumlah saat itu saya masih anak kecil. Dan
saya bukan seorang Mail dalam serial Upin dan Ipin yang pandai dalam berdagang
dan juga pintar menghitung keuntungan dalam berdagang sejak kecil hhhehe.
Motivasi saya berjualan saat duduk
dibangku sekolah dasar adalah dulu saya sering sekali bermain “dagang-dagangan” atau berjualan secara bohong-bohongan hehe. Juga, saya
sering membeli stiker kepada saudara saya. Sehingga muncul sebuah motivasi
dalam diri saya untuk berjualan stiker juga (kok ngikutin ya hehe), kepada
teman-teman saya di sekolah. Dan itu adalah pengalaman pertama saya berjualan
saat saya menjadi seorang pelajar. Pengalaman saat itu sungguh berharga bagi
saya. Walaupun, banyak orang yang
berpikir hal itu adalah biasa saja bagi mereka. Tapi bagi saya, itu
adalah langkah awal yang sangat berharga. Sebuah proses bagi saya untuk menjadi
seorang wirausahawan muda yang sukses di masa yang akan datang. Sungguh,
pengalaman itu adalah proses yang berharga bagi saya kedepannya.
Sumber : http://blog.pasch-net.de
Oh ya, ketika saya dulu menginjak
kelas 5 SD. Saya juga pernah berdagang makanan-makanan ringan di rumah saya.
Alias “wawarungan” kalau dalam istilah sundanya hehehe. Saya menjual berbagai
macam snack, permen, dan juga beberapa minuman seduh. Biasanya yang membeli
dagangan saya tersebut adalah tetangga saya dan teman-teman sebaya saya
disekitar daerah rumah. Berhubung rumah saya sangat dekat dengan Pasar. Jadi,
sangat mudah bagi saya berbelanja makanan ringan tersebut ke glosir makanan
ringan di pasar.
Melalui
cerita pribadi saya ini. Terkadang saya sendiri juga tidak percaya bahwa dulu
ketika saya masih seorang anak SD, saya bisa gitu rajin-rajinnya jualan di
sekolah hehe. Yang notabennya, anak seumuran saya waktu itu lebih fokus pada
“dunia bermainnya”.
Namun, sebenarnya melalui cerita
sederhana ini saya mendapat banyak sekali pelajaran. Pelajaran dan pengalaman
hidup yang mengajarkan saya banyak hal. Dari kecil, walaupun saya adalah anak
bungsu yang sering dimanja oleh mama dan papanya. Saya berusaha menjadi seorang
anak yang mandiri. Khususnya mandiri dalam sisi keuangan. Saya juga berusaha
menjadi seorang anak yang tidak mengenal kata gengsi. Saya menyadari saya
adalah seorang anak yang malas saat itu. Prestasi saya sewaktu SD saya hanya
mentok menjadi siswa yang mendapat ranking 10 besar di kelasnya. Tapi, saya
tidak menyerah saat itu. Saya menutupi rasa malas saya dalam belajar dengan
rajin dalam melakukan hal yang lainnya. Salah satunya adalah dengan berjualan.
Dan saya berharap, sifat rajin saya dalam melakukan hal yang lainnya tersebut
dapat menular terhadap sifat rajin saya dalam belajar. Itu sebenarnya poin yang
terpenting bagi saya dalam berjualan.
Saya selalu percaya, kesuksesan yang
besar diawali dari usaha yang terkecil. Dan saya yakin saya mampu untuk terus
menjalani semua proses ini. Perlahan, tapi pasti. Saya selalu percaya semua
akan indah pada waktunya. Dan semua akan terwujud jika Allah SWT telah
berkehendak.
Kali ini, mungkin hanya itu cerita
yang dapat saya bagi buat teman-teman semua. Semoga bisa bermanfaat bagi
teman-teman, juga khususnya bagi saya pribadi. Mohon maaf karena masih banyak
sekali kekurangan dalam tulisan saya kali ini J. Akhir kata..
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Nice bang
ReplyDelete