Sebuah cinta yang tak pernah kulupakan
Tak pernah bisa kupungkiri, rasa yang lama ini selalu terngiang dibenak pikiranku. Entah itu pagi, siang, ataupun malam. Terlalu naif jika aku harus mengatakan, “Aku tak lagi mencintaimu”. Rasanya aku begitu bodoh bila sedetik saja mengatakan sebait kata itu, karena kini aku tahu bahwa aku hanya mencintainya. Terlebih diluar entah kapan itu aku harus berhenti untuk mencintai dirinya. Aku tak pernah tahu apakah dia masih mencintaiku, terlebih karena aku terlalu naif mungkin menurut orang diluar sana karena tak ingin lagi kembali bersamanya. Padahal semua orang tahu betapa cintanya aku kepada peri satu ini. Orang lain tak pernah bisa mengerti. Aku hanya ingin cinta yang utuh kembali, disaat dan diwaktu yang paling tepat adanya. Bukan disaat-saat cinta itu seakan seperti hujan yang hanya datang untuk menurunkan air yang ia emban