Kisah Lama Harapku
Sunyi seluruh nadi dan sanubari, bila mengingat cinta masa lalu. Apalah yang hendak dikata, bila nasi sudah menjadi bubur. Semuanya telah berakhir, tak ada yang perlu diperjuangkan kembali karena angin telah menerpanya hilang jauh entah kemana. Namun, siapalah yang mengetahui bila takdir mengetuk pintu dan datang menyapa. Berjodohlah kalian dijalan yang suci nan indah! Mungkin saja, harapan seucap sekata itu kelak dapat menjadi nyata. Kuharap suatu saat apapun yang terbaik dapat terwujud bagi kita berdua. Setidaknya kebahagiaan semoga selalu bersamamu, sang kekasih. Namun, kupikir pantaskah aku bersamamu kembali? Dulu menjadi kekasih seumur jagung saja, aku belum mampu membuatmu bahagia. Apalagi nanti, takut aku setengah mati membawamu sang permaisuri menjadi melarat terbelit tali siksa kehidupan. Tak pantaslah aku, seorang laki-laki cupu berkarat yang tak berharga menjadi pendamping hidupmu. Bukankah aku hanya seorang pemuda biasa yang masih berjuang rajin malas menggapai unta